Raigo hidup dan berkembang dalam masyarakat Sulawesi Tengah khususnya pada suku bangsa Kulawi, Kaili dan Bada. Tarian ini menggambarkan suatu kemenangan dalam usaha, kegembiraan serta pengungkapan rasa syukur atas hasil panen yang menggembirakan ditarikan dalam gerakan dan ungkapan dalam bahasa daer [...]
Baca Selengkapnya“Torompio” adalah ungkapan dalam bahasa Pamona, Sulawesi Tengah. Ungkapan ini terdiri atas dua kata, yakni “toro” yang berarti “berputar” dan “pio” yang berarti “angin”. Jadi, “torompio” berarti “angin berputar”. Makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut adalah “gel [...]
Baca SelengkapnyaTari Jepeng merupakan jenis tarian yang bernafaskan Islam. Pada mulanya tari Jepeng hanya ditarikan oleh kaum dewasa secara berpasangan, pada acara pesta perkawinan, khitanan, syukuran dan sebagainya, namun seiring perkembangan jaman, tari ini mulai dikreasikan, sehingga dapat dilakukan oleh kaum wa [...]
Baca SelengkapnyaAnitu berarti halus, tari ini dikenal di daerah Kulawi dan Palu Kabupaten Donggala. Tari Anitu ditarikan oleh 6 orang wanita. Formasi pokok dalam tarian tersebut adalah membentuk dua deretan ke belakang, yaitu tiga di kiri dan tiga di kanan serta membentuk satu dertan berjajar dngan setiap penari me [...]
Baca SelengkapnyaTari Posisani. Posisani berarti perkenalan, tari ini merupakan tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan mda-mudi saat pesta. Mereka bergembira bersama sambil menari dan menyanyi. Para gadis menari dengan memainkan kerincing. Di saat inilah mereka berkenalan antara satu dengan yang lainnya, dan [...]
Baca Selengkapnya